- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Hay., postingan ini merupakan kelanjutan dari postingan yang kemarin, oke dah gak pake basa basi kita mulai saja oke,..
1. Kabel Coaxial
Dikenal dua jenis kabel coaxil, yaitu thick coaxil cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (kabel coaxial "gemuk")
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkn standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini bisa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat Thicknet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyi spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung harus diterminasi dengn terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external trasceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel persegment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter)
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet ( atau sekitar 1500 meter)
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Kabel coaxial cable (Kabel Coaxial "kurus")
Kabel coaxial ini banyak dipergunakan dikalangan radio amatir, terutama untuk trasceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangakt jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabeljenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaingan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
- Kartu jarinang cukup menggunakan trasceiver yang onboard, tidak perlu tambahan trasceiver, kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (pupulated segment).
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar Tconnector adalah 1,5 feet (0.5 meter)
- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalh 1,818 feet (555 meter)
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.
Gambar fiber Optic:
3. Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP) dan unshilded twisted pair (UTP). STP adalh jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedankan UTP tidak mempunyai selubung pempungkus. Uutuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan trasmisi. Saat ini ada beberapa grade atau kategori dari kabel twited pair. Kategory tersebut dapat dilihat pada tabel di atas
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 meupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas "belitan" (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan isolator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.
Gambar kabel UTP, STP dan konektor RJ-45 bisa dilihat dibawah
UTP Cable (khususnya CAT5/CAT5e)
Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight bable dan Crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan cllient ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.
Gambar UTP cable CAT5
Straight Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna. sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, seperti dibawah ini
Dan untuk menghubungkan komputer ke HUB/Router. mak digunakan cara straight cable
Crossover Cable
Aturan pemasangan kabel untuk crossocer cable
Crossover cable digunakan untuk menghubungkan dua komputer tanpa menggunakan HUB (peer to peer) atau menghubungkan HUB dengan HUB, maka digunakan crossover kabel
Comments
makasih sudah share
ReplyDeletetempat solder